WartaParahyangan.com
BANDUNG – Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat, Tubagus Ace Hasan Syadzily, menyampaikan apresiasi mendalam kepada Presiden Prabowo Subianto atas penetapan Presiden RI ke-2, Jenderal Besar HM Soeharto, sebagai pahlawan nasional.
Menurut Ace, keputusan tersebut bukan hanya langkah bersejarah, tetapi juga bentuk rekonsiliasi moral bangsa terhadap sosok yang memiliki peran besar dalam pembangunan nasional selama lebih dari tiga dekade.
“Partai Golkar menyambut gembira keputusan Presiden Prabowo. Ini adalah pengakuan negara atas jasa besar Pak Harto dalam menegakkan stabilitas, membangun ekonomi nasional, dan meletakkan fondasi pembangunan yang masih kita rasakan manfaatnya hingga kini,” ujar Kang Ace sapaan akrab Ace Hasan Syadzily di Bandung, Senin (10/11/2025).
Kang Ace menilai, penetapan Soeharto sebagai pahlawan nasional merupakan bagian dari upaya meluruskan sejarah bangsa dengan cara yang adil dan proporsional. Ia menegaskan, bangsa yang besar adalah bangsa yang mampu menghargai jasa tokoh-tokoh yang telah berkontribusi besar bagi kemajuan negara, tanpa menafikan catatan sejarah yang menyertainya.
“Pak Harto bukan sosok tanpa cela, tapi ia adalah manusia yang telah memberikan seluruh hidupnya untuk Indonesia. Sudah sepatutnya negara memberikan penghormatan tertinggi atas jasa-jasanya,” ujar Kang Ace yang juga Gubernur Lemhannas RI tersebut.

Disebutkan Kang Ace, era kepemimpinan Soeharto berhasil membawa Indonesia dari kondisi yang tidak stabil menuju masa pertumbuhan ekonomi pesat, terutama pada periode 1970–1990-an.
Pembangunan infrastruktur, swasembada pangan, dan kebijakan pemerataan pembangunan desa menjadi tonggak penting yang hingga kini menjadi rujukan banyak pemerintahan. “Beliau membangun Indonesia dengan visi jangka panjang, dan banyak program yang masih relevan untuk diteruskan,” tambahnya.
Sambut Gembira
Partai Golkar Jawa Barat, tentunya, kata Kang Ace, menyambut gembira atas ditetapkannya Bapak H. Muhammad Suharto sebagai Pahlawan Nasional tersebut. “Sudah selayaknya Bapak Pembangunan Indonesia ini mendapatkan gelar kehormatan dari negara Republik Indonesia,” tegasnya.
Dalam karir militer HM Suharto, kata Kang Ace, memiliki peran yang sangat menonjol dari sejak muda. Serangan 1 Maret 1949 di Yogyakarta yang dipimpin Letkol Suharto memiliki makna tersendiri bagi keberadaan perlawanan tentara dan rakyat Indonesia terhadap pendudukan Belanda. Demikian pula perannya sebagai Panglima Dwikora.
Selanjutnya, Kang Ace juga mengapresiasi langkah Presiden Prabowo yang dinilainya berani dan berjiwa besar dalam mengambil keputusan yang sarat nilai sejarah tersebut.

“Keputusan ini menunjukkan karakter kenegarawanan Pak Prabowo. Beliau tidak hanya menghormati sejarah, tetapi juga membangun jembatan moral antara masa lalu, masa kini, dan masa depan bangsa,” ujarnya.
Ia menambahkan, keputusan ini sekaligus menjadi momentum bagi generasi muda untuk mempelajari sejarah nasional dengan lebih terbuka dan kritis.
Menurutnya, pemahaman terhadap sosok Soeharto seharusnya tidak dibingkai dalam narasi hitam-putih, melainkan dilihat dalam konteks sejarah yang kompleks. “Generasi muda perlu melihat Pak Harto sebagai bagian dari perjalanan panjang bangsa, agar kita bisa belajar dari keberhasilan maupun kekurangannya,” ucap Kang Ace.
Menutup pernyataannya, Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar itu mengajak agar seluruh elemen bangsa menyambut keputusan tersebut dengan semangat persatuan.
“Mari kita hargai langkah pemerintah dibawah kepemimpinan Presiden Prabowo sebagai ikhtiar untuk merawat ingatan sejarah dan memperkuat rasa kebangsaan. Sebagai bentuk penghormatan kepada para pendiri dan pemimpin terdahulu, kita sedang meneguhkan arah Indonesia menuju masa depan yang lebih kuat dan berdaulat,” pungkasnya.
Asep R. Rasyid











