
WARTAPARAHYANGAN.COM
CIANJUR – Hubungan komunikasi lewat darat yang menghubungkan antardesa di wilayah Kecamatan Leles Cianjur Selatan, sampai saat ini masih belum normal, sehubungan dengan terputusnya badan jalan di Desa Sukamulya akibat tertimpa material longsor beberapa hari lalu.
“Longsor terjadi di titik yang sama dengan longsoran beberapa waktu lalu. Tim saat ini masih melakukan assessment, tetapi akses untuk mobil dan motor terputus, karena jalan tertutup,”kata Sekretaris BPBD Cianjur, Moch Irfan Sofyan.
Banjir dan longsor melanda dua kecamatan di wilayah Cianjur Selatan, Selasa (20/10) malam akibat diguyur hujan selama kl empat jam sejak pukul 16.00 WIB. Banjir melanda Desa Sukamanah dan Desa Mekarsari Kecamatan Agrabinta, sedangkan longsor terjadi di Desa Sukamulya Kecamatan Leles. Dampak banjir tersebut, 5 rumah di Desa Sukamanah rusak parah terendam dan 60 rumah di Desa Mekarsari terancam, sedangkan akses jalan di Desa Sukamulya Kecamatan Leles lumpuh total tertutup longsor.
Menurut Moch Irfan, banjir di Kecamatan Agrabinta terjadi karena sungai Cisokan meluap. Selain merendam rumah, banjir juga merendam 20 hektar lahan pertanian di Desa Mekarsari, sedangkan pemukiman warga di sana masih dinilai aman.
Sementara itu, bantuan sembako dari Pemerintah Kabupaten Cianjur dan para dermawan untuk para korban yang terdampak banjir dan longsor di kedua kecamatan itu, terus didatangkan. Sembako diprioritaskan mengingat para korban belum dapat beraktivitas seperti biasa.
Menurut sumber di BPBD Cianjur, posko darurat yang disiagakan di lokasi bencana sudah dibubarkan karena tanggap bencana hanya sampai tujuh hari, namun bantuan masih mengalir langsung ke kecamatan. Pihak kecamatan mengatur pendistribusian bantuan tersebut kepada para korban. ***
(Lily AS)