BANDUNG — Warta Parahyangan
Beberapa pihak menyayangkan terjadinya aksi sejumlah para kepala sekolah yang meninggalkan acara sosialisasi permendiknas 75 tahun 2016 tentang komite sekolah, Rabu (13/12) di Unit Pelaksana Teknis (UPT) SMP Wilayah I Gugus Tiga yang mencakup Wilayah Kecamatan Rancabali, Ciwidey, Pasirjambu, Soreang, Cangkuang dan Kecamatan Kutawaringin di SMPN 1 Pasirjambu Kec. Pasirjambu Kab. Bandung.
Seharusnya, Kepala Sekolah dan Jajaran Komitenya mengikuti hingga tuntas sosialisasi permendiknas yang dipusatkan di SMPN 1 Pasirjambu Kec. Pasirjambu Kab. Bandung itu. Namun disayangkan, peserta khususnya para kepala sekolah meninggalkan lokasi pada saat acara masih berlangsung. Perilaku itu menggambarkan kemunduran dunia pendidikan di kabupaten Bandung. Di pihak lain dari 80 undangan yang disebar hanya sekitar 50% yang hadir.
“Bagaimana dunia pendidikan akan mengalami peningkatan mutu kalau peserta sosialisasi meninggal lokasi kegiatan sebelum beres, padahal ini menyakut kredibilitas pendidikan,” jelas salah satu perserta yang tidak mau disebutkan namanya di pasirjambu.
Menurutnya, permendiknas 75 tahun 2016 tentang komite. Dalam hal ini, komite sama dengan perwakilan dari para orang tua siswa yang sekolah di tiap sekolah, tapi bagaimana bisa berkualitas kalau pihak tenaga pendidik dan kependidikannya pergi begitu saja pada saat acara masih berlangsung.
“Kalau tidak mengikuti kegiatan sampai akhir, bagaimana bisa mencermati dan menyerap materi dari pemendiknas 75 tentang komite,” tukasnya.
DR.H. Dudi Warsudin SH.MH sebagai nara sumber sosialisasi permendiknas tersebut sangat menyayangkan karena para peserta sudah meninggal lokasi sebelum kegiatan selesai khususnya dari pihak kepala sekolah dengan berbagai alasan.
“Saya sangat menyayangkan para peserta meninggalkan lokasi sebelum kegiatan selasai. Padahal permendiknas ini, salah satu jalan untuk meningkatkan mutu pendidikan,” katanya usai menjadi narasumber sosialisasi di SMPN 1 Pasirjambu.
Menurut Dudi, sosialisasi ini perlu dicerna dan dimengerti oleh kadua belah pihak antara Komite sekolah dengan kepala sekolah sebagai pelaksana pendidikan. Sehingga kalau sejalan antara sekolah dengan komite sekolah berjalan, maka mutu pendidikan akan meningkat pesat
“Dengan komunikasi dan terjalin komunikasi untuk menjalankan aturan tentang kependidikan, maka penibgkatan mutu pendidikan di kabupatrn bandung akan cepai tercapai,” katanya
Sementara itu, Karna Saputra, kepala SMPN 1 Cangkuang yang juga ketua Gugus III UPT Wilayah 1 mengatakan para kepala sekolah yang tidak hadir dan meninggalkan kegiatan sosialisasi sebelum beres dikarenakan adanya kegiatan di sekolahnya terkait akreditasi sebanyak 6 sekokah.
“Mereka izin meninggalkan dan tidak hadir karena ada lagi kegiatan disekolahnya masing masing, walau tidak mengikuti sampai akhir sosialisasi kami yakin mereka akan menjalankan permendiknas tersebut,” pungkasnya.
Lily. Setiadarma