
WARTAPARAHYANGAN.COM
BANDUNG – Paradigma orang tua yang mengerjakan soal atau tugas sekolah, itu bukan menjadikan anak cerdas. Tapi membimbing, mengarahkan, mendampingi, dan mengembangkan agar anak kreatif dan inovatif, itu baru benar.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung, Dr. H. Juhana M.MPd., , mengungkapkan ada beberapa faktor penyebab. Kesibukan orang tua, rasa sayang orang tua, dan sikap anak. Padahal hal itu jelas akan merugikan anak di masa mendatang.
“Di sisi lain, anak harus juga diberi kesempatan untuk membangun kreativitasnya agar memiliki peluang untuk melakukan terobosan. Jadi tidak hanya duduk, dengar, dan catat saja,” ujar H. Juhana usai mengikuti acara Hari Pendidikan Nasional di Gedung Moch. Toha, komplek pemkab Bandung , Senin (3/5).
Selain itu, lanjut dia, orang tua juga harus memberikan waktu untuk Merdeka Belajar. Jadi disini peran orang tua mengarahkan, membimbing, dan menunjukkan mana yang patut dan tidaknya untuk dilakukan.

Sementara itu menurut Ketua DPRD Kabupaten Bandung H. Sugianto, untuk meningkatkan kualitas pendidikan di masyarakat tergantung dari indikator kualitas pengajarnya.
Indikator tersebut, menurut Sugih, bisa merupakan sarana penunjang kesuksesan saat memberikan pelayanan pendidikan. Karena jelas si pengajar tersebut memperoleh penghargaan dalam pengabdiannya itu.
“Penunjang lainnya untuk peningkatan peningkatan pembelajaran dalam pelayanan pendidikan, tersedianya sarana prasarana lainnya yang dibutuhkan,” ujar Sugih.
Setelah semua itu terpenuhi, dia mengemukakan, maka akan tercipta pelayanan pendidikan yang maksimal untuk masyarakat. Katanya .
Lily Setiadarma