WartaParahyangan.com
CIANJUR – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) menargetkan pengumpulan Rp50 miliar untuk merehabilitasi pondok pesantren dan mesjid yang terdampak gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, yang terjadi Senin (21/11/2022) siang lalu.
Untuk itu BAZNAS akan bersinergi dengan berbagai pihak, termasuk menggencarkan pengumpulan di sejumlah daerah.
“Kami menargetkan Rp50 miliar untuk rekonstruksi pondok pesantren dan rumah ibadah yang rusak terdampak gempa,” kata Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., saat mengunjungi Posko BAZNAS Tanggap Darurat Bencana sekaligus memberikan bantuan kepada warga yang terdampak gempa bumi, di Cianjur, Jumat (25/11/2022).
Turut mendampingi Ketua BAZNAS RI, antara lain Ketua BAZNAS Kabupaten Cianjur H. Tata, A.Pi, MM, dan Wakil Ketua IV BAZNAS Cianjur H. Hilman Saukani.
Seperti diketahui, gempa berkekuatan 5,6 SR itu telah menimbulkan ratusan korban jiwa dan meluluhlantakkan banyak bangunan, termasuk pondok pesantren, mesjid dan rumah ibadah lainnya. Karena itu BAZNAS akan merekonstruksi pesantren dan rumah ibadah, sebagaimana sebelumnya BAZNAS pun telah melakukan hal seperti itu di lokasi erupsi Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur, beberapa waktu silam.
Menurut Noor Achmad, untuk memaksimalkan rencana tersebut, BAZNAS akan menggencarkan pengumpulan serta membutuhkan kolaborasi masyarakat untuk terus saling berbagi kepada sesama.
“Kami bersinergi dengan BAZNAS dari berbagai daerah untuk mencapai target itu. BAZNAS tentunya juga membutuhkan dukungan dari muzaki dan masyarakat Indonesia yang sudah sangat terkenal sangat dermawan,” katanya.
Noor menjelaskan, saat ini BAZNAS telah mendirikan 9 posko untuk membantu masyarakat terdampak gempa di Cianjur. Di setiap posko, terdapat musala, pelayanan kesehatan, trauma healing, pelayanan lansia dan ibu hamil, tempat tidur pengungsian, dan lainnya.
“Kami juga terus mendukung kebutuhan dasar para pengungsi, seperti memenuhi asupan gizi melalui dapur umum. BAZNAS juga mengerahkan ZChicken, suatu produk usaha milik mustahik BAZNAS, yang disalurkan untuk membantu korban bencana di Cianjur,” kata Noor.
“Semoga semua bantuan yang disalurkan masyarakat melalui BAZNAS tak berhenti sampai di sini. Uluran tangan dari muzaki sangatlah dibutuhkan, demi mempercepat pemulihan penyintas bencana,” ujar Ketua BAZNAS RI.
Menanggapi hal itu, Bupati Cianjur H. Herman Suherman mengungkapkan dukungannya atas rencana BAZNAS untuk merehabilitasi pondok pesantren dan rumah ibadah yang terdampak gempa bumi.
Bahkan pihaknya juga mengajak masyarakat untuk membantu mewujudkan rencana BAZNAS tersebut, antara lain dengan menyalurkan infak dan bantuan lainnya melalui BAZNAS Cianjur.
Membangun Kampung Aman
Sementara itu, Ketua BAZNAS Cianjur H. Tata, yang didampingi Wakil Ketua IV, H. Hilman Saukani, mengungkapkan, selain merehabilitasi pesantren dan rumah ibadah yang terdampak gempa bumi, yang berkolaborasi dengan BAZNAS pusat dan yang lainnya, BAZNAS Cianjur juga akan membangun Kampung Aman BAZNAS.
Kampung aman tersebut akan dibangun sebagai tempat relokasi bagi warga yang rumahnya ambruk akibat gempa tersebut. “Direncanakan di kampung aman itu akan dibangun 50 unit rumah dengan konstrukti tahan gempa,” ujar H. Tata.
Sedangkan lokasinya nanti akan disesuaikan dengan rekomendasi atau petunjuk Pemerintah Kabupaten Cianjur dan lembaga terkait, karena tempat relokasi tersebut harus aman dari kemungkinan terjadinya kembali gempa dahsyat.
Menurut Ketua BAZNAS Cianjur, rencana pembangunan kampung aman tersebut telah dibahas bersama BAZNAS Jawa Barat dan unsur Pemerintah Kabupaten Cianjur.
Bahkan Ketua BAZNAS Jabar, Drs. Anang Jauharuddin, M.M.Pd, selain mendukung rencana itu, juga akan mengajak masyarakat Jabar dan BAZNAS kabupaten/kota di Jabar untuk ikut memberikan bantuan, sehingga Kampung Aman BAZNAS dapat diwujudkan.
“Intinya, pembangunan kampung aman tersebut akan dilaksanakan secara kolaboratif, termasuk pendanaannya,” ujar Tata.
Asep R. Rasyid