WartaParahyangan.com
CIANJUR – Taman Alun-alun Cianjur akan dibuka lagi untuk masyarakat umum sebagai tempat wisata, bila pandemi Covid-19 berakhir, atau Kabupaten Cianjur berada di Zona Hijau, sekalipun pandemi masih ada.
“Alun-alun ini adalah milik kita bersama, milik masyarakat Kabupaten Cianjur. Kita berkewajiban untuk memelihara dan merawatnya. Karena alun-alun ini merupkan icon Kabupaten Cianjur, dan menjadi kebanggaan kita bersama,” kata Bupati Cianjur H. Herman Suherman dalam sesi podcast sebuah media lokal di Taman Alun-alun Cianjur, Jumat (16/07/2021).
Selama ini, kata Herman, Taman Alun-alun Cianjur ditutup sementara. Itu sengaja dilakukan karena sebelum Covid-19 mewabah sejak sekitar dua tahun lalu, Alun-alun Cianjur sedang dalam proses perbaikan.
“Setelah ditetapkannya kondisi negara kita dalam keadaan pandemik, maka kami sepakat menutup sementara alun-alun ini untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan, terutama munculnya kerumunan warga yang berkunjung ke alun-alun ini. Hal itu tentunya besar kemungkinan terjadinya penularan dan penyebaran Covid-19,” ungkap Herman.
Terlebih lagi, lanjut Bupati, sekarang sedang diterapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Jawa Bali oleh pemerintah, yang salah satunya berupa penutupan sementara tempat pariwisata baik milik pemerintah maupun swasta.
“Kami sangat mendukung pelaksanaan PPKM Darurat ini, yang salah satunya dengan menutup Alun-alun Cianjur sampai keadaan kembali normal. Insya Allah kalau kondisi dan situasi sudah normal kembali atau setidaknya Kabupaten Cianjur ini kembali ke zona hijau, alun-alun ini akan dibuka untuk masyarakat,” ujar Bupati.
Seperti diketahui, setelah selesai direnovasi dan diperluas seperi bentuknya saat ini, serta dibuka untuk masyarakat, Taman Alun-alun Cianjur menjadi tempat wisata baru bagi keluarga di Kabupaten Cianjur. Bahkan disebut-sebut sebagai alun-alun termegah di Indonesia.
Setiap harinya ratusan warga berkunjung ke sana, bahkan bisa mencapai ribuan orang di hari libur atau Sabtu dan Minggu. Juga yang berkunjung ke Alun-alun Cianjur “wajah baru” itu bukan hanya warga Cianjur, tapi juga masyarakat dari luar daerah seperti Sukabumi, Bogor, Purwakarta dan Bandung.
Kondisi tersebut juga berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi kerakyatan. Di sekitar Alun-alun berjejer para pedagang jajanan dan permainan anak. Tapi tak lama, Covid-19 mewabah di negeri ini, hingga ditetapkan sebagai pandemi. Alun-alun Cianjur pun ditutup, sampai sekarang.
(Asep R. Rasyid)