Jumlah Layanan Publik Tepadu di Kab. Bandung Akan Ditambah Jika Paslon Nomor Urut 1 Terpilih Pada Pilkada 9 Desember

Suasana dialog terbuka antara calon kepala daerah, dalam hal ini calon bupati Bandung nomor urut 1 Kurnia Agustina dengan masyarakat Cimenyan, hari Minggu (15/11).

WARTAPARAHYANGAN.COM

BANDUNG – Calon Bupati Bandung nomor urut 1, Kurnia Agustina, janji akan menambah/meningkatkan jumlah layanan publik terpadu seandainya ia dan Usman Sayogi pada Pilkada 9 Desember mendatang terpilih menjadi bupati dan wakil bupati Bandung. Dengan banyaknya jumlah layanan publik terpadu, kata Nia, maka akses masyarakat untuk memperoleh layanan dalam banyak hal akan semakin mudah.

Diakui Calon Bupati yang akrab disapa Teh Nia ini, wilayah Kab. Bandung yang luas memiliki risiko timbulnya masalah. Kecamatan Cimenyan misalnya yang harus melintasi Kota Bandung untuk mengurus keperluan di Soreang.

Selain itu sistem informasi yang menjadi kendala oleh luas wilayah tersebut membuat tidak sedikit masyarakat belum  mengetahui jika selama ini ada layanan terpadu. Layanan terpadu ini akan ditingkatkan menjadi 34 jenis layanan apabila pasangan calon NU Pasti Sabilulungan terpilih memimpin Kabupaten Bandung lima tahun kedepan.

“Armada pelayanan terpadu akan diperbanyak untuk lebih mendekatkan diri kepada masyarakat,” ujarnya.

Dengan demikian, maka masyarakat yang berada jauh di pelosok tidak harus ke soreang hanya untuk mengurus layanan, seperti administrasi kependudukan.

Kurnia Agustina

Teh Nia juga menyadari jika banyak masyarakat yang tidak memiliki banyak waktu untuk mengurus administrasi kependudukan karena terbentur masalah pekerjaan. Sehingga pihaknya telah merancang terobosan pelayanan masyarakat yang bisa diakses dari manapun dan kapanpun.

“Misalnya untuk mengurus administrasi kependudukan seperti KTP dan KK akan bisa langsung melalui aplikasi WhastApp. Atau melui aplikasi khusus, sehingga layanan masyarakat kedepan harus berada di dalam genggaman,” paparnya.

Aplikasi memang diperuntukan bagi masyarakat yang menguasai teknologi, namun diakuinya di Kabupaten Bandung masih ada kendala dalam penguasaan gawai atau terkendala jaringan.

“Untuk masalah jaringan, interkoneksi wilayah dengan fiber optik akan terus dilakukan. Bagi yang masih belum menguasai teknologi tetap akan didampingi juga dilayani dengan sistem pelayanan terpadu dengan armada mobile,” tutupnya.

Lily Setiadarma