USIANYA baru 13. Tapi bicara prestasi, sungguh fantastis. Ia sudah mengoleksi tidak kurang dari 500 trophy plus penghargaan atas kiprahnya menari Jaipong di forum regional, nasional dan bahkan internasional.
Itulah Puri Emily Azmi Elhaqi, dara belia yang dalam waktu dekat, katanya akan mengikuti final Go Show di Korea Selatan.
Kenapa prestasi anak Pupu Fauziah (35) dan Heri Effendi (37) di bidang seni tari Jaipongan terbilang pesat?
“Waktu kecil Puri sebelumnya pernah ikut modeling dan lainnya. Tapi dia lebih tertarik pada seni jaipongan, lalu saya masukan di sanggar seni Zeni Studio. Saat iyu sih targetnya enggak muluk-muluk lah, bisa tampil diacara hajatan juga udah bagus. Tapi ternyata diusia 6 tahun itu, dalam sebuah pasanggiri, Puri bisa juara satu piala Walikota Bandung saat masih dijabat pak Dada Rosada,” kata sang ibu, Pupu Fauziah saat ditemui di kediamannya, Selasa (31/1/17).
Sejak saat itu, kata Pupu, berbagai event kejuaraan seni tari jaipongan, selalu diikuti oleh Puri. Al hasil, berbagai penghargaan dari berbagai event ini berhasil disabetnya. Bahkan, seringkali panitia kejuaraan atau pasangggiri jaipongan menolak Puri menjadi peserta dalam kejuaraan yang mereka gelar. Karena memang, berkat kepiawaiannya mengolah wirahma dan wirasa dalam seni jaipongan selalu mengantarkan putri pertamanya itu menjuarai berbagai event.
“Saat masih SD juga, dia ini seringkali ikut kejuaraan untuk anak usia SMP. Setelah SMP dia juga kadang harus bertanding dengan anak usia SMA, bahkan saat menang hadiah motor lawannya pelatih tari jaipongan dari salah satu sekolah tinggi seni di Jawa Barat. Nah sekarang-sekarang ini dia sudah sering ditolak ikut kejuaraan oleh panitianya,”ujarnya.
Pupu melanjutkan, dari bergai kejuaraan yang diikutinya ini. Puri mengumpulkan kurang lebih 500 tropi dan piagam penghargaan, yang diperolehnya dari berbagai event, yang diselenggarakan diberbagai tingkat di Jawa Barat dan Nasional. Kata dia, karena prestasinya yang menonjol, Puri pun pernah melakukan roadshow jaipongan di Malaysia beberapa waktu lalu.
“Selama ini yang membingbing dan mengarahkan Puri adalah komunitas seni budaya di Kabupaten Karawang. Bahkan nama Puri yang sebenarnya warga Kabupaten Bandung itu, lebih dikenal luas oleh warga Karawang. Karena memang anak saya itu seringkali tampil di Karawang, baik itu event pemerintahan maupun swasta. Di Karawang itu sampai sekarang baliho-baliho bergambar Puri masih banyak bertebaran disana,”katanya.
Dikatakan Pupu, sebenarnya, bukan tidak ada keinginan Puri untuk tampil dan membesarkan nama Kabupaten Bandung sebagai tempat kelahirannya. Namun sayangnya, hingga saat ini perhatian dan kepedulian terhadap Puri atau bahkan kepada para pelaku seni budaya lainnya dari pemerintah setempat sangat kurang. Ini terlihat dari berbagai event seni budaya yang digelar Pemerintah Kabupaten Bandung pun, jarang sekali melibatkan atau mengajaknya untuk tampil mementaskan keahliannya yang telah banyak diakui publik luar Kabupaten Bandung, bahkan nasional dan internasional itu.
“Pernah sekali tampil disuatu acara yang diselenggarakan oleh Pemkab Bandung, tapi itu juga bukan permintaan resmi. Itu karena saya kenal dengan salah seorang panitianya. Lalu ketika Puri tampil tiga kali diacara Safari Budaya yang digelar oleh Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi di Kabupaten Bandung pun, yang mengajak dan membayar juga yah dari Purwakarta bukan bukan dari pemda Kab. Bandung.
Yang pasti, mencari alamat rumah Puri di Kampung Kalapatilu, bukanlah hal yang sulit. Hampir setiap orang dikampung itu, mengenal Puri seorang penari jaipongan yang telah menunjukan prestasi cukup membanggakan bagi seorang anak kecil berusia 13 tahun. Puri telah menggeluti seni tari jaipongan sejak usia 6 tahun di sanggar seni Zeni Studio di Kota Bandung. Sejak saat itu, berbagai kejuaraan jaipongan telah diikuti dan berhasil merebut berbagai penghargaan. — (Lily Setiadarma).