Warta Parahyangan, BANDUNG
Sebanyak 86 Kepsek dan guruKabupaten Bandung, khususnya di lingkungan UPT TK-SD dan Non Formal Kec. Pasirjambu mengikuti Workshop Leader’s Reading Challenge Kabupaten Bandung (LRCKB) Tahun 2017. Giat yang digelar di SDN Pasir Jambu 3 Desa Pasirjambu Kec. Pasirjambu, Senin (6/2) ini, antara lain salah satu upaya untuk meningkatkan minat baca masyarakat khususnya kalangan pelajar.
Kepala UPT TK/SD dan Non Formal Pasir Jambu, Mamu Mulyana, S.Pd mengatakan, minat baca di Kab. Badung bahkan di Indonesia umumnya seperti di Papua dan Propinsi lainnya, belum menjadi budaya yang membumi dan belum menjadi jantung kehidupan rakyat Indonesia.
“Ini menjadi tantangan buat semua pihak, bagaimana kita bisa meningkatkan minat baca masyarakat khususnya pelajar, serta menjadikan membaca sebagai budaya warga Kabupaten Bandung”, ujarnya.
Maka itu Mamu berharap kehadiran LRCKB Tahun 2017 ini harus bisa mendongkrak minat baca masyarakat terutama di Kabupaten Bandung.
Disebutkan Mamu , catatan sebuah survey menunjukkan presentase penduduk Indonesia yang berusia di atas 10 tahun, hampir 90 persen cenderung lebih menyenangi nonton televisi daripada membaca.
“Melalui program LRCKB ini, saya berharap para Kepala sekolah dan guru bisa mengarahkan siswanya , agar kegiatan membaca menjadi sebuah kebiasaan dan hobinya, karena dengan membaca bisa menguasai dunia”, kata mamu.
Bacalah! Kata Mamu, mengandung arti perintah yang menghendaki sebuah perubahan dari tidak tahu menjadi tahu, dari pasif menjadi aktif, dari diam menjadi bergerak dan dari tidak bisa menjadi bisa.
Adapun jenis buku yang dibaca, bisa buku cerita atau majalah yang jelas ada edukasi buat anak. Dalam hal ini, pihak sekolah telah membuat pogram di antaranya dengan waktu 15 menit per hari sebelum belajar itu dibiasakan membaca. Sebagai target umum anak dapat membaca dua judul buku dalam satu bulan dan dalam satu tahun sebanyak 24 judul buku yang di baca anak.
“Membaca adalah jendela dunia, karena buku merupakan gudangnya ilmu, siapapun yang ingin sukses hidupnya harus diawali dengan membaca”, tegasnya
Ditambahkannya, dalam membaca sebaiknya tidak hanya buku cerita atau pengetahuan alam tetapi harus juga membaca ayat-ayat Alquran. Alquran harus menjadi pedoman dan diaplikasikan dalam kehidupan kita sehari-hari, sehingga seseorang dapat menyeimbangkan intelektualitas dengan spiritualnya.
“Siapapun yang mampu menjadikan Alquran sebagai literatur hidupnya, maka Ia akan menguasai dunia,” ungkapnya. — Lili Setia darma.