Warta Parahyangan – BANDUNG
BPR Kerta Raharja mengikuti stan Sabilulungan Fair yang diikuti ratusan UKM lainnya di Bale Rame komplek Gedong Budaya Sabilulungan Soreang Kab. Bandung dari 3-6 Mei 2017. Pembukaan pameran dilakukan Bupati Bandung, Dadang M. Naser, dihadiri para pejabat Pemkab Bandung dan masyarakat umum.
“Pameran ini mempromosikan sekaligus menjual produk unggulan UKM mulai dari tekstil dan produk tekstil, perbankan , makanan dan minuman, kerajinan, pengembang perumahan, sampai pelayanan publik lainnya,” kata bupati.
Kepala Divisi Operasional dan Kepatuhan PT. BPR Kerta Rahaja H. Beni Subarsyah SE. M.M mengatakan, dalam kegiatan pameran ini diharapkan pihaknya bisa memberikan informasi prodak BPR kepada masyarakat luas dan sekaligus membuka pelayanan pemasaran buka rekening baru seperti Simlel, ko
tak mas dan jenis tabungan lainnya. Sekaligus untuk memberika informasi tentang kedudukan BPR Kerta Raharja saat ini telah mengalami kemajuan yang sangat signifikan dan dari pengelolaan manajemen mengalami perubahan badan hukum.
Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat (PD BPR) Kabupaten Bandung merupakan penggabungan dari 15 PD.BPR di Wilayah Kabupaten Bandung dan KAB. Bandung Barat ( KBB). Berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Bandung Nomor 04 Tahun 2009 tanggal 2 April 2009 tentang Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat ( PD. BPR) Kabupaten Bandung.
Sejak tanggal 7 April 2015, PD BPR Kabupaten Bandung menjadi PT (Perseroan Terbatas) BPR Kerta Raharja. Perubahan badan hukum dari PD menjadi perseroan terbatas PT sengaja dilakukan Pemkab Bandung, agar BPR mampu bekerja lebih profesional dan siap bersaing dengan institusi perbankan lainnya
H. Beni menambahkan, pada pogram tahun 2017 ini BPR Kerta raharja memberikan kredit konstruksi dan akan menggandeng sejumlah instansi atau lembaga lainnya seperti peroyek- proyek pembangunan, infrastuktur pemerintahan desa, sekolah-sekolah dan pembangunan lainnya. Dalam hal ini BPR siap untuk membiayai proyek yang mereka kerjakan di lingkungan Pemkab. Bandung dengan nilai Rp.200 juta ke bawah dengan jaminan Surat perjanjian Kerja (SPK) dangan suku bunga rendah.
“Bagi BPR Kerta raharja, kredit konstruksi merupakan pengembangan produk baru setelah sebelumnya menggarap kredit sannitasi dan Sertifikasi guru,” kata Beni. Pendirian BPR salah satunya adalah untuk membantu pemerintah dalam meningkatkan perekonomian daerah dan diharapkan dapat menyejahterakan masyarakat Kab. Bandung.
“Kami berharap mampu dapat tumbuh menjadi lembaga keuangan yang sehat, maju, dan profesional dan memiliki daya saing dalam menjalankan usahanya berdasarkan tata perusahaan yang baik dan benar,” katanya.
Lily Setiadarma