Gempa Bumi di Cianjur, 162 Warga Meninggal Dunia Ribuan Rumah Ambruk

Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat memberikan keterangan kondisi terkini gempa bumi Cianjur, di Pendopo Cianjur, Senin (21/11/2022) malam.

WartaParahyangan.com

CIANJUR – Gempa bumi tektonik yang melanda Kabupaten Cianjur, Senin (21/11/2022), menimbulkan daya rusak luar biasa.

Selain banyak merenggut korban jiwa, gempa berkekuatan M 5,6 ini juga menimbulkan banyak korban luka-luka, pengungsi, kerusakan ribuan bangunan, terputusnya jàringan PDAM, listrik, juga jalan dan jembatan di sejumlah titik.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menginstruksikan agar dalam penanganan kebencanaan ini jangan sampai ada warga yang mengalami luka-luka terlantar karena tidak mendapat pelayanan di rumah sakit.

“Saya minta jangan sampai ada warga luka-luka yang terlantar di pinggir-pinggir jalan. Mereka supaya diupayakan bisa mendapat perawatan di rumah sakit. Ini perlu diatur,” kata Ridwan Kamil sesuai memimpin rapat koordinasi lintas sektoral penanganan kebencanaan Cianjur di Pendopo Kabupaten Cianjur, Senin malam.

Hadir dalam rakor tersebut antara lain Kapolda Jabar Irjen Pol Suntana, Bupati Cianjur H. Herman Suherman, Dandim 0608/Cianjur Letkol Arm Haryanto, Kapolres Cianjur AKBP Doni Hermawan, dan sejumlah kepala OPD terkait.

“Jika memang karena keterbatasan rumah-rumah sakit di Cianjur tak memungkinkan karena jumlah luka-luka terlalu banyak, saya sudah berkoordinasi dengan rumah sakit di Sukabumi, Bandung, dan Cimahi untuk bisa menangani,” imbuhnya.

Untuk mengantisipasi hal itu rumah sakit darurat juga akan dibuka di lingkungan Pendopo Kabupaten Cianjur.

Dalam kesempatan tersebut disampaikan data sementara Call Center BPBD Kabupaten Cianjur per Senin, pukul 21.00 WIB, tercatat 162 korban meninggal dunia yang sebagian besar anak-anak.

“Kita sangat prihatin juga karena peristiwa terjadi saat anak-anak sedang mengikuti kegiatan di madrasah,” ujarnya.

Data BPBD Kabupaten Cianjur ini terdapat perbedaan dengan data terakhir yang dirilis Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB pada Senin, pukul 19.34 WIB, tercatat 62 orang meninggal dunia.

Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil juga mengungkapkan, terdapat 326 luka-luka, mayoritas patah tulang karena mengalami benturan atau tertimpa reruntuhan, serta 13.784 warga mengungsi. Sedangkan rumah yang hancur tercatat 2.355 unit.

Diduga masih ada warga yang terperangkap dalam timbunan atau reruntuhan, sehingga dimungkinkan jumlah korban bertambah.

Asep R. Rasyid